Deskripsi
Buku tersusun berkat proses niteni dari penulisnya. Proses mengamati dan mencari hubungan dengan suatu bukti kebenaran tentang segala sesuatu yang dilihat, dirasakan dan dialami baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Tulisan memuat pengalamanmengajar sehari-hari. Tulisan dariberbagai artikel yang telah dipublikasikan oleh penulis baik media cetak maupun online di Harian sekitar Depok. Selanjutnya dirangkai, diurutkan, diperbaiki, dan dikembangkan menjadi sebuah buku.
Penulis telah merasakan masa ketika mengajar masih menggunakan kapur untuk menulis di papan tulis hitam (blackboard).Selanjutnya masuk ke zaman saat mengajar dengan menggunakan spidol di whiteboard, hingga masuk periode mengajar dengan alat bantu teknologi digital, pada masacovid19.Lanjut dengan kehadiran Platfrom Merdeka Mengajar (PMM). Buku ini merupakan hasil refleksi diri dan bukti bagaimana penulissebagai guru kolonial mengalami berbagai kesulitan dalam menghadapi tantangan, suka duka,beragamperasaan,semangat yang kadang naik turun sertaUsia yang sudah diatas 50tahun,untuk terus belajar sepanjang hayat demi masa depan anak didik, agar dapat memberikan layanan terbaik bagi peserta didiknya.
Buku ini berjudul Resiliensi Guru Kolonial di Era Milenial: Bergerak Bersama Seirama Menuju Sekolah Penggerak. Resiliensi memiliki makna bangkitnya guru dari tekanan atau stress dalam proses pengajaran atau pendidikan. Resiliensi merupakan kemampuan seorang guru untuk kembali pulih, lalu bangkit dari situasi tekanan atau situasi yang sulit dalam proses mengajar. Bangkit dari kondisi gagap teknologi (gaptek), harus terus belajar walaupun tidakselincahguru milenial.Tetap semangatsesuai dengan kebutuhan demi mengajar di era milenial.
- Penulis: Eni Yuhaeni, S.Pd.
- ISBN: xxxx
- Halaman: 116
- Ukuran: 15 x 23 cm
- Tahun Terbit: 2024
Review
Belum ada ulasan.