Hipertensi Aplikasi Terapi Relaksasi Autogenik Dengan Media Musik Klasik – Moomina Siauta, S.Kep., Ns.,M.Kep.; Meliyani Siauta, A.Md., Keb., S.K.M.; Sukmawati Tamin, S.Kep., Ns.;Maria M. Goha, S.Kep., Ns., M.Kep.; Selpina Embuai, S.Kep., Ns., M.Kep.

Rp59,000

, Product ID: 40012

Deskripsi

Buku ini merupakan hasil kolaborasi dan penyempurnaan dari buku pertama, yaitu Asuhan Keperawatan Hipertensi dan Pemberian Terapi Komplementer. Buku ini lebih membahas lebih rinci terkait aplikasi senam sergonomik sebagai salah satu terapi komplementer. Dimana hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala, sehingga terkadang baru di sadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan rutin atau datang dengan keluhan lain. Dalam dunia kesehatan hipertensi ini selalu di sebut dengan the silent killer. Dalam buku ini membahas aplikasi senam ergonomic dalam penatalaksanaan hipertensi berupa modifikasi gaya hidup dapat menghambat progresivitas hipertensi.

Penanganan hipertensi di berbagai pelayanan kesehatan di Indonesia banyak yang menerapkan terapi farmakologi yaitu menggunakan obat anti hipertensi untuk mempertahankan tekanan darah dengan normal. Adapun obat anti hipertensi beserta efek sampingnya yaitu betabloker yang berfungsi untuk menurunkan denyut jantung dan tekanan darah dengan bekerja secara antagonis terhadap sinyal adrenergik, diuretic tiazide ini memiliki efek samping latergi, impotensi, perifer dingin. Pemberi Antagonis Kalsium vasodilator bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos yang menurunkan tekanan darah, efek samping yang dijumpai adalah muka merah, edema pergelangan kaki dan perburukan gagal jantung. Penghambat Reseptor Angiotensin II bekerja memberikan antihipertensi dengan menghambat pembentukan angiontensin II, efek sampingnya batuk kering (sering dijumpai) dan angioedema

Kombinasi terapi relaksasi autogenik dengan media musik klasik diharapkan dapat menurunkan tekanan darah dengan lebih baik lagi, dimana sensasi tenang, ringan dan hangat dari relaksasi autogenik bekerja melalui imajinasi visual dan ucapan-ucapan herbal sehingga tubuh mampu untuk mensugesti dirinya sendiri sehingga mampu mengendalikan pernapasan, tekanan darah serta nadi. Pelaksanaan dari terapi relaksasi autogenik ini lebih efesien jika klien mampu untuk memfokuskan pikirannya dan meningkatkan konsentrasi (Ismarina, Herliawati dan Muharyani, 2015). Sedangkan musik Mozart memiliki pengaruh dalam meningkatkan konsentrasi melalui alunan-alunan seperti melodi, ritme dan harmoni. Selain itu, nada lambat yang dihasilkan dari musik klasik (Mozart) dapat mempengaruhi kelenjar adrenal untuk menurunkan pelepasan hormon Katekolamin dan menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul Nitric Oxide (NO).

  • Penulis: Moomina Siauta, S.Kep., Ns.,M.Kep.; Meliyani Siauta, A.Md., Keb., S.K.M.; Sukmawati Tamin, S.Kep., Ns.;Maria M. Goha, S.Kep., Ns., M.Kep.; Selpina Embuai, S.Kep., Ns., M.Kep.
  • ISBN: 978-623-08-0322-2
  • Halaman: 110
  • Ukuran: 15 x 23 cm
  • Tahun Terbit: 2023

Review

Belum ada ulasan.

Be the first to review “Hipertensi Aplikasi Terapi Relaksasi Autogenik Dengan Media Musik Klasik – Moomina Siauta, S.Kep., Ns.,M.Kep.; Meliyani Siauta, A.Md., Keb., S.K.M.; Sukmawati Tamin, S.Kep., Ns.;Maria M. Goha, S.Kep., Ns., M.Kep.; Selpina Embuai, S.Kep., Ns., M.Kep.”

Pin It on Pinterest

Share This