Deskripsi
Teori groupthink dari Irving L. Janis memberikan perspektif menarik untuk melihat bagaimana cara berpikir suatu kelompok terikat pada kohesivitas yang tinggi terhadap kelompoknya dan mereka berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai kebulatan suara sehingga mengesampingkan motivasi untuk berpikir guna menghasilkan alternatif keputusan realistis. Pada perkembangannya, teori groupthink umumnya menjadi komoditas barat dengan studi pada kelompok politik di lingkup eksekutif pemerintahan yang bersifat homogen dan lebih tertutup, sehingga menarik untuk melihat fenomena groupthink dalam konteks komunikasi kelompok politik di lingkup legislatif dalam parlemen di negara transisi demokrasi seperti Indonesia yang anggotanya berlatar heterogen dari multiparpol dan lebih terbuka, namun sering menghasilkan keputusan yang kontroversial.
Sebagai fenomena psikologis, groupthink terwujud ketika suatu kelompok kohesiv cenderung mengabaikan informasi dan argumen yang bertentangan dengan pendapat mayoritas, demi mencapai kesepakatan dan harmoni dalam kelompok. Groupthink dapat mengakibatkan keputusan yang buruk, tidak rasional, dan tidak etis, karena kelompok tidak mempertimbangkan alternatif yang lebih baik, tidak mengkritisi asumsi-asumsi yang dipakai, dan tidak memperhatikan dampak-dampak negatif dari keputusan mereka.
Buku ini menguraikan tentang proses pengambilan keputusan rumusan badan publik untuk rancangan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik di DPR RI yang akhirnya menghasilkan pasal trade off sebagai hasil kompromi yang menjadi ciri dari model groupthink di kelompok parlemen Indonesia. Fenomena ini tak hanya mencerminkan dinamika legislatif secara umum, tetapi juga menciptakan resonansi dengan konteks politik dan sosial terkini. Keputusan yang telah disepakati nyatanya masih dianggap sebagai keputusan yang belum sepenuhnya memenuhi harapan koalisi masyarakat sipil.
- Penulis: Dr. Lisa Adhrianti, M.Si
- ISBN: 978-623-08-0739-8
- Halaman: 160
- Ukuran: 15 x 23 cm
- Tahun Terbit: 2023
Review
Belum ada ulasan.