Model Asesmen Autentik Pembelajaran Kemampuan Mengapresiasi Teks Sastra Cerpen dan Drama: Satu Strategi Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) – Dr. Nurizzati, M.Hum.

Rp159,000

, Product ID: 37519

Deskripsi

Pembelajaran apresiasi sastra adalah salah satu sarana pendidikan karakter. Objek kajiannya adalah karya dengan bahasa yang indah, puitis, dan berisi penghayatan yang mendalam tentang persoalan kehidupan yang sulit disampaikan dengan cara lain. Cerpen menyampaikan cuplikan kehidupan manusia yang musykil, mendasar, dan jalan penye-lesaian cerita yang memberikan pesan dan dapat dicerna sekaligus dijadikan teladan untuk kehidupan apresiatornya. Drama memberikan gambaran kehidupan yang lebih nyata, karena dibangun oleh rangkaian dialog para tokoh yang sating berhadapan, sehingga ceritanya tidak ubahnya kehidupan nyata. Secara pragmatis, pembelajaran apresiasi terhadap kedua jenis karya tersebut akan berdampak positif terhadap pemahaman, penghayatan, dan selanjutnya menjadi acuan bagi siswa dalam menyikapi persoalan hidupnya dan pekerjaan yang harus dikerjakannya.
Pengembangan model asesmen autentik untuk pembelajaran mengapresiasi sastra dilakukan bertitik tolak dari fenomena terbatasnya perhatian guru bahasa dan sastra Indonesia untuk mengembangkan pembelajaran mengapresiasi teks sastra. Perhatian siswa untuk membaca karya sastra juga terbatas, karena mereka lebih banyak disibukkan oleh gadget dan tenggelam dengan game dan interaksi di clam maya. Dengan model pembelajaran yang dilengkapi perangkat asesmen autentik, keterbatasan perhatian guru dan kealpaan siswa membaca dan mengapresiasi teks sastra teratasi.
Pengembangan model asesmen autentik untuk pembelajaran mengapresiasi sastra ini dilandaskan pada teori belajar mutakhir yang konstruktif, seperti teori belajar kognitif Piageat, teori belajar bermakna David Ausubel, teori belajar konstruktivisme Slavin, dan teori pembelajaran sosial Vygotsky. Pengembangan perangkat penilaian untuk tiga ranah penguasaan juga dilakukan dalam pengembangan model asesmen autentik untuk pem-belajaran mengapresiasi teks sastra ini. Dengan demikian, syarat kebermaknaan setiap tahap pembelajaran dan jangkauan pencapaian penguasaan siswa untuk ranah kognitif, psikomotor, dan afektif terpenuhi.
Kontribusi model yang dikembangkan tertuju untuk dua kepentingan. Kepentingan pertama adalah untuk meningkatkan objektivitas penilaian proses dan hasil (produk) pembelajaran. Manfaat langsung perangkat penilaian autentik adalah memandu aktivitas pembelajaran secara terstruktur dan terukur, karena asesmen autentik memang dirancang untuk setiap tahap pengembangan materi dan aktivitas belajar sebanding dengan aktivitas riil di dunia nyata dan untuk menghidupkan suasana belajar, sekaligus berlatih berbahasa untuk enam aspek berbahasa secara terintegrasi; menyimak, berbicara, membaca, menulis, menyaji (mempresentasi), dan memirsa. Kepentingan kedua adalah untuk sarana pem-bentukan karakter generasi muda yang termotivasi untuk terlibat, sungguh-sungguh, serius, fokus, jujur, adil, sportif, dan bertanggung jawab. Hati nurani dan moralitas mereka diuji apakah mereka bisa belajar dan berkinerja dengan baik, berlaku jujur, adil, sportif, dan bertanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain. Pada akhirnya, siswa akan dipola untuk selalu siap bekerja, bersikap, dan berlaku jujur, adil, sportif, dan bertanggung jawab di dalam kehidupannya sehari-hari.

  • Penulis: Dr. Nurizzati, M.Hum.
  • ISBN: 978-623-231-904-2
  • Halaman: 390
  • Ukuran: 15 x 23 cm
  • Tahun Terbit: 2021

Review

Belum ada ulasan.

Be the first to review “Model Asesmen Autentik Pembelajaran Kemampuan Mengapresiasi Teks Sastra Cerpen dan Drama: Satu Strategi Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) – Dr. Nurizzati, M.Hum.”

Pin It on Pinterest

Share This