Deskripsi
Buku ini berjudul Praktik Refleksi Pendidikan Calon Guru yang disusun dengan mengintegrasikan prinsip refleksi dari Al Quran dan Sunnah. Ayat-ayat Al-Quran dan pelajaran dari Sunnah yang memuat tentang refleksi juga didiskusikan. Pembahasan praktik refleksi dari pandangan Islam dan teori-teori refleksi kontemporer yang bersumber dari Barat juga disajikan, disikusikan, dan direfleksikan dalam konteks pendidikan dan keguruan. Lebih khusus, buku ini membingkai praktik refleksi yang penting dan perlu dilakukan oleh guru dan diajarkan di pendidikan calon guru. Mengingat pentingnya dan banyaknya manfaat yang didapatkan dari praktik refleksi bagi pengembangan profesional para calon guru, teknik, strategi, dan latihan-latihan untuk mengembangkan ketrampilan merefleksi perlu juga dipaparkan. Dengan demikian, pembelajaran yang bermuatan refleksi di dalam praktik calon guru penting dimasukkan ke dalam proses pembelajaran dan buku referensi bagi para calon guru. Dianjurkan bagi para desainer pembelajaran dan pelaksana kurikulum untuk mengintegrasikan praktik refleksi secara menyeluruh di dalam buku-buku referensi dan kegatan-kegiatan akademik para calon guru.
Buku ini terdiri dari 9 bab yang mencakup refleksi, refleksi kritis, praktik refleksi bagi para calon guru, guru dan calon gur refleksif, refleksi menggunakan diari, refleksi berdasarkan pengalaman pribadi, refleksi kolega, dan media sosial sebagai lensa refleksi.
Bab 1 mengulas tentang bagaimana refleksi menurut Islam dan menurut pandangan Barat. Perbandingan ini penting karena dapat saling mengisi dan melengkapi baik dari sisi konseptual maupun praktik.
Bab 2 mendiskusikan tentang perbedaan refleksi dan refleksi kritis bagi guru dan calon guru. Berawal dari pembahasan adab dan etika belajar dan mengajar, contoh refleksi deskriptif, refleksi kmparatif, dan refleksi kritis, dan insiden kritis.
Bab 3 mencakup bagaimana refleksi dipraktikkan di pendidikan calon guru yang mengacu pada kisah Nabi Musa dan Nabi Khidr dan hikmah-hikmah dari kisah tersebut yang berhubungan dengan refleksi.
Bab 4 menjelaskan bagaimana cara menjadi guru dan siswa yang reflektif menggunakan bingkai naratif (narrative frames) dan studi mandiri (self-study).
Bab 5 mengelaborasi penggunaan diari atau jurnal harian sebagai proses belajar dan belajar merefleksikan sesuatu. Lebih lanjut, bab ini menjelaskan tentang bagaimana mengintegrasikan praktik merefleksi menggunakan diari ke dalam kurikulum dan mata pelajaran.
Bab 6 memaparkan tentang pengalaman pribadi yang dapat menjadi sumber refleksi kritis dengan mengacu pada kisah di dalam Al-Quran dan hadist
Bab 7 menyoroti tentang pentingnya umpan balik koplega yang dapat dijadikan sebagai sumber refleksi kritis. Bab ini juga mendiskusikan tentang pembelajaran efektif, interaktif, konstruktif, aktif, dan pasif.
Bab 8 memaparkan tentang bagaimana media sosial dapat dijadikan sebagai lensa kritis. Di era serba digital di mana jumlah informasi sangat banyak dan bahkan dapat berpotensi merusak kenyamanan hidup, perlu ada cara bagaimana mengubah dampak negatif sosial media menjadi hal positif. Pengelolaan dan sikap kritis dalam menerima informasi dari sosial media menjadi hal penting yang dapat meminimalkan dampak negatifnya.
Bab 9 menjadi bab penutup yang merangkum praktik refleksi kritis yang dapat menjadikan pendidikan calon guru menjadi pribadi yang penuh dengan kasih sayang dan membawa kenyamanan bagi orang. Bagaimana mengejawantahkan konsep mendidik calon guru yang rahmatan lil’alamin dikupas dalam bab ini.
Diharapkan dengan hadirnya buku ini, para pembaca secara umum dan para calon guru secara khusus dapat memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan wawasan mendalam tentang apa dan bagaimana refleksi diterapkan dalam kehidupan profesional mereka di masa depan.
- Penulis: Dr. Ista Maharsi, S.S., M.Hum.; Anandayu Suri Ardini, S.S., M.A.
- ISBN: 978-623-08-1019-0
- Halaman: 126
- Ukuran: 15 x 23 cm
- Tahun Terbit: 2024
Review
Belum ada ulasan.