Gerakan Sosial Islam – Hasbi Aswar; Willi Ashadi

Deskripsi

Dalam konteks Hubungan internasional kontemporer, aktor, isu termasuk perspektif berkembang sangat dinamis dibanding beberapa dekade terakhir. Saat ini aktor hubungan internasional bukan lagi didominasi oleh negara tapi juga aktor – aktor non-negara lain seperti NGOs, MNCs, termasuk tokoh – tokoh dan masyarakat umum. Peran aktor non-negara ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi. Dalam konteks individu misalnya, tidak ada yang membayangkan bahwa membuka layar computer atau handphone di dalam kamar dapat berpengaruh terhadap dinamika politik global. Contoh yang paling mutakhir misalnya dalam perang Gaza sejak Oktober 2023, berbagai kalangan baik selebriti, politisi termasuk masyarakat umum menggunakan media sosial untuk menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Merespon upaya ini, Israel pun membuat upaya yang sama melalui konten – konten media sosial yang memojokkan warga Gaza dan pejuang Palestina. Hanya saja, bukannya berdampak baik pada Israel tapi menjadi bahan olok – olokan global.

Pentingnya publik dalam politik internasional kontemporer membuat berbagai negara berinvestasi besar untuk memperbaiki citra negara mereka terhadap publik negara lain, baik melalui institusi pemerintahan atau kolaborasi dengan aktor – aktor non-negara lainnya baik dari kalangan akademisi, olahragawan, selebriti, tokoh agama, pelajar, mahasiswa wartawan dan kaum millennial.

Aktor yang penting lainnya dalam konteks peran publik adalah Organisasi Non- Pemerintah (Ornop), NGOs. Dengan trend politik yang terbuka saat ini di berbagai negara membuat Ornop ini berkembang pesat dengan berbagai jenis, motif dan tujuan perjuangan mereka seperti lingkungan hidup, perang, anti- kapitalisme, gerakan keagamaan, pendidikan, Kesehatan, dan sebagainya.

Gerakan sosial adalah bagian dari NGOs yang memiliki karakter berbeda dengan NGOs secara umum. Gerakan sosial selain memperjuangkan perubahan masyarakat dan memiliki cita-cita bersama juga terlibat dalam hubungan konflik dengan pihak – pihak yang dianggap musuh. Poin – poin inilah yang membedakan antara gerakan sosial dan NGOs.

Dalam konteks dunia Islam, Ornop atau NGOs serta gerakan sosial juga banyak bermunculan dengan berbagai karakter yang juga berbeda – berbeda. Buku ajar ini berfokus pada kajian tentang gerakan sosial di dunia Islam dengan melihat pada aspek konseptual, sejarah, serta gambaran ringkas berkaitan dengan fenomena gerakan sosial Islam kontemporer.

Buku ini tersusun atas beberapa bab: Bab pertama membahas tentang konsep NGOs dan Gerakan Sosial secara umum dan menjelaskan bagaimana relevansi konsep – konsep tersebut dengan fenomena NGOs dan gerakan sosial di dunia Islam. Bab dua menjelaskan tentang sejarah gerakan sosial Islam mulai dari penjelasan mengenai relevansi aktifisme para nabi sejak Nabi Adam sampai membahas secara rinci pergerakan dakwah Nabi Muhammad SAW dari era Makkah sampai era Madinah. Dalam bab ini juga dijelaskan perkembangan singkat gerakan sosial Islam pasca Nabi Muhammad SAW hingga era pasca runtuhnya kekhalifahan Turki Usmani tahun 1924.

Pada bab tiga, pembahasan berfokus pada beragama konsep dalam kajian gerakan sosial seperti konsep structural fungsional, teori mobilisasi sumber daya, teori kesempatan politik, dan teori framing. Teori – teori ini adalah teori standar yang umum digunakan dalam kajian gerakan sosial. Meskipun sebenarnya ada banyak turunan dari teori – teori namun sebagai perkenalan, empat pendekatan ini sudah cukup bagi para mahasiswa.

Bab empat atau bab terakhir membahas mengenai studi beberapa profi gerakan sosial Islam seperti gerakan HAMAS di Palestina, gerakan Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh, Salafi dan  Al-Qaedah. Bab ini juga mengulas contoh aplikasi studi kasus NGOs dan gerakan sosial Islam dalam merespon persoalan di wilayah mereka masing – masing.

• Penulis: Hasbi Aswar; Willi Ashadi
  
• ISBN: 978-623-08-0998-9
• Halaman: 124
  
• Ukuran: 15 x 23 cm
• Tahun Terbit: 2024